Kebiasaan Buruk Merokok

Merokok adalah suatu kegiatan yang begitu susah dilepaskan oleh para perokok, meskipun kita semua sudah kenyang mendengar propaganda bahaya merokok ba

Merokok adalah suatu kegiatan yang begitu susah dilepaskan oleh para perokok, meskipun kita semua sudah kenyang mendengar propaganda bahaya merokok bagi kesehatan. Saya pribadi tidak berpendapat bahwa merokok itu baik bagi kesehatan. Hanya saja, dalam pengamatan saya dari pengalaman terapi, berbagai upaya yang umum dilakukan untuk berhenti dari kebiasaan merokok seringkali kurang efektif. Dan lebih aneh lagi, berbagai upaya berhenti merokok justru seringkali membuahkan hasil yang sebaliknya, yakni malah memperkuat kebiasaan merokok tersebut.

Kali ini, saya mengundang Anda untuk memahami kembali psikologi dan mekanisme kebiasaan merokok dan sekaligus menawarkan sudut pandang berbeda. Kalau boleh memberikan kesimpulan akhir di awal perenungan kita, kira-kira bunyinya begini:

“Jika Anda ingin bebas dari kebiasaan merokok, lepaskanlah semua keinginan, upaya, dan fokus untuk berhenti secara permanen dari merokok.”

Pendekatan Umum untuk Berhenti Merokok

  • Niat dan tekad yang kuat Secara statistik, hanya 2% perokok yang berhasil menggunakan metode ini. Saya tertarik untuk mencari metode yang bisa menolong 98% perokok yang tidak berhasil berhenti karena tidak cocok dengan metode niat/tekad ini.
  • Terapi Pengganti Nikotin Meskipun ada sebagian orang yang berhasil lepas dari kegiatan merokok akibat stiker maupun jenis nikotin pengganti lainnya, saya tidak pernah habis pikir: apabila kita sudah bebas dari adiksi terhadap nikotin berbentuk rokok, apakah kita layak menganggap diri bebas dari adiksi nikotin, kalau masih menggunakan bentuk nikotin yang lain?
  • Hipnoterapi Sebagai seorang hipnoterapis, saya tidak berhasil menemukan kesesuaian maupun tingkat keberhasilan yang baik dari metode ini. Saya menemukan bahwa selama klien masih punya KEINGINAN KUAT untuk BERHENTI merokok, sugesti hipnotis yang diberikan biasanya hanya bisa membantu untuk jangka pendek dan tidak mampu memberikan support dan manfaat jangka panjang. Lebih lagi, mengingat batin bawah sadar adalah aspek dalam diri yang sangat kuat, sebenarnya tidaklah aman ketika sebagian teknik hipnoterapi melakukan penggunaan sugesti negatif. Penggunaan kalimat sugesti hipnotis, baik yang diberikan saat trance maupun dalam percakapan biasa, yang berkonotasi “takutlah dengan akibat dari kebiasaan merokok” justru mengandung risiko bahwa tubuh akan memproduksi apa pun yang kita takutkan tersebut menjadi kenyataan. Tanpa bermaksud menyinggung siapapun, saya ingin menyampaikan pengamatan bahwa terkadang para praktisi hipnoterapi pun bisa lupa bahwa perumusan sugesti hipnotis bisa dibuat sedemikian kuat hingga justru membahayakan klien.
  • Akupunktur Sebagai seorang akupunkturis, saya tidak menemukan juga efektivitas yang tinggi melalui metode ini. Barangkali karena banyak akupunkturis yang terlalu fokus pada aspek detoksifikasi tubuh atas nikotin, tetapi kurang mengarahkan terapi pada aspek psikologis pasien yang sebenarnya merupakan gudang pemicu perilaku merokok.
  • Makan Melarikan dari kebiasaan merokok ke kebiasaan konsumsi baru (seperti makan atau mengunyah permen karet) kurang tepat jika disebut sebagai penyembuhan karena lebih bersifat pelarian. Tidak jarang pula pelarian ini merupakan objek adiksi baru yang belum tentu juga sehat.

Mungkinkah ada pendekatan yang lebih natural dan lebih mudah? Ada yang bilang, bahwa upaya untuk berhenti merokok biasanya harus dilakukan antara 3-6 kali hingga mencapai keberhasilan. Benarkah?

Mengapa Jangan Berusaha Berhenti Merokok?

Dari sudut pandang medis, Dr. Joseph Mercola, seorang dokter yang sangat mempopulerkan merawat kesehatan secara alami, justru menganjurkan agar seorang perokok jangan LANGSUNG BERHENTI merokok. Alasannya? Dalam rokok tersimpan berbagai zat yang bersifat obat, yang bilamana sudah dikonsumsi sekian lama maka tingkat metabolisme tubuh juga bergantung pada pasokan obat tersebut. Bila rokok tiba-tiba dihentikan tanpa merawat kebutuhan nutrisi yang cukup dan gaya hidup yang sehat, maka bisa terjadi perubahan drastis metabolisme tubuh yang bisa saja mengakibatkan efek buruk yang tidak diinginkan (salah satunya peningkatan berat badan).

Sementara menurut sudut pandang saya sendiri, begitu seseorang berkeinginan untuk berhenti merokok secara PERMANEN, dia otomatis masuk ke dalam kerangka berpikir “Berhasil/Gagal”: apakah saya bisa berhenti merokok selama-lamanya, ataukah saya akan gagal dan kembali merokok seperti yang sudah terjadi sebelumnya?

Masuk ke dalam kerangka berpikir “Berhasil/Gagal” ini justru akan membuat kita memaksakan diri untuk berhasil. Setiap pemaksaan diri, meskipun untuk tujuan yang baik, akan menyebabkan STRES TAMBAHAN di bawah sadar. Mengingat sebagian perokok menggunakan kebiasaan merokok untuk melegakan diri, menciptakan rasa nyaman, atau melepaskan stres, maka STRES TAMBAHAN ini justru meningkatkan peluang perilaku merokok untuk terulang kembali.

Siklus “Merokok Yo-Yo”

Pada fenomena diet berambisi langsing, fenomena menarik ini juga terjadi. Dalam jangka pendek, bisa saja tekad dan fokus kita untuk berbadan ideal terlaksana. Namun, begitu target tercapai, ada energi kompensasi yang mendorong kita untuk makan dan mengumpulkan kembali berat badan yang hilang. Ini yang disebut “diet yo-yo”. Dan kita bisa menggunakan metafora yang sama dengan “merokok yo-yo”.

Siklusnya seperti ini:
Takut risiko merokok → Ingin berhasil berhenti merokok → Mengumpulkan tekad sekuatnya untuk memaksakan diri berhenti secara permanen → Berhasil mengurangi/berhenti merokok dalam jangka pendek → Muncul pemicu perilaku merokok (mis. stres) → Timbul keinginan merokok lagi, tapi sudah bertekad berhenti → Terjadi konflik batin antara ingin merokok supaya lega dan ingin berhenti merokok secara permanen → Konflik batin semakin kuat, stres semakin tinggi → Ketika stres sudah melalui ambang toleransi, kemampuan berpikir jernih hilang dan akhirnya kita kembali ke pola/kebiasaan lama dalam mengatasi stres → Mulai merokok lagi → Menguatnya memori bahwa merokok itu melepaskan stres → Kecewa dan MERASA GAGAL karena tidak berhasil berhenti secara permanen → Semakin takut tidak bisa lepas dari rokok → Siklus ini berulang lagi, dst.

Siklus tersebut begitu kuat dan mengikat sehingga kita perlu memahami bahwa untuk bebas dari rokok, kita tidak boleh masuk ke dalam kerangka berpikir “Berhasil/Gagal”. Bagaimana caranya? JANGANLAH BERUSAHA BERHENTI MEROKOK.

Ya betul, saya tidak bergurau. Semakin Anda berusaha berhenti, justru seringkali hasil sebaliknya yang Anda peroleh. Bahkan sebenarnya berhenti merokok itu begitu mudah dan bisa dicapai tanpa berupaya berhenti, kalau Anda sudah melepaskan keinginan untuk berhenti.

Berhenti merokok akan sangatlah sulit bagi para perokok yang sangat ingin berhenti.

Memahami Jerat Rokok Dengan Jeli

Untuk bisa bersahabat dan terbebas dari adiksi, kita perlu memahaminya dengan lebih dekat dan jernih. Banyak orang berkonsep bahwa melepaskan benda kecil sekian sentimeter itu sebenarnya perkara mudah. Saya bukannya tidak setuju, tapi kita perlu juga membarengi dengan pengetahuan bahwa sebenarnya jerat kebiasaan merokok itu terdiri dari ribuan simpul rumit yang mengikat sistem tubuh dan batin kita.

Kalau seluruh simpul ini, baik simpul ketergantungan secara fisik maupun ketergantungan secara psikologis, sudah menjadi jerat kompleks dalam tubuh maupun batin kita, tidaklah sulit memahami mengapa segala upaya untuk terbebas dari rokok bisa menjadi perjuangan yang diwarnai jatuh bangun bagi banyak orang.

Di satu sisi, secara fisik memang sebatang rokok mengandung zat-zat yang menyebabkan keterikatan (adiksi) secara fisik. Artinya, bilamana dihentikan, maka tubuh akan merasakan kehilangan dan menuntut untuk diberikan kembali jatahnya. Memang tuntutan tubuh untuk kembali diisi nikotin tidak terasa seekstrem fenomena “sakaw” pada pengguna obat-obatan terlarang, tapi justru karena permintaan tersebut tidak terlalu ekstrem, para perokok cenderung merasa “tidak terpenjara” oleh nikotin dan menganggap bahwa dirinya tidak kecanduan. Dari sudut pandang tersebut, rokok sebenarnya menjerat lebih kuat daripada narkoba, karena zat dalam rokok mengikat tanpa membuat kita sadar bahwa diri kita terikat.

Di lain sisi, bisa ada puluhan bahkan ribuan jerat rokok yang tidak bersifat ketergantungan fisik melainkan lebih bersifat jerat psikologis yang mengikat kita terhadap “kegiatan” merokok, bukan melulu pada rokoknya. Jerat psikologis tersebut bisa berupa memori serta kebiasaan, misalnya:

  • Berbagai memori tentang rasa lega dan nyaman ketika merokok.
  • Ingatan tentang bagaimana merokok melepaskan stres.
  • Ingatan tentang bagaimana rokok adalah sahabat terbaik dalam kesendirian.
  • Ingatan menyenangkan berkumpul dengan teman-teman sambil merokok.
  • Keyakinan bahwa merokok membuat seseorang lebih kreatif.
  • Keyakinan bahwa merokok membuat proses berpikir dan produktivitas lebih lancar.
  • Kebiasaan nikmatnya merokok setelah makan, atau setelah bercinta.

Dari berbagai pengalaman dan pengamatan saya, tidak hanya pada kasus merokok, obat terkuat yang paling ampuh untuk menyembuhkan jerat memori dan kebiasaan hanyalah satu. Dan itu bukanlah membentuk memori atau kebiasaan baru yang lebih positif. Tahukan Anda apa kuncinya?

Obatnya adalah PERHATIAN yang sadar dan jernih.

Jerat Yang Lepas Sendiri Tanpa Usaha Sengaja

Setelah sempat mengeksplorasi berbagai cara untuk berhenti merokok yang sudah saya sebutkan sebelumnya, dan pada saat yang sama mengajarkan keterampilan Self Healing di berbagai pelatihan, saya menemukan fenomena yang aneh.

Saya menemukan beberapa peserta Self Healing yang, setelah mulai berlatih keterampilannya secara mandiri dan hidup lebih sehat, tiba-tiba berhenti sendiri merokok. Anehnya, mereka tidak pernah melakukan upaya yang terfokus khusus untuk bebas dari merokok.

Sebenarnya, fenomena ini juga bisa terjadi pada mereka yang belum belajar keterampilan Self Healing. Pernahkah Anda mendengar cerita-cerita bebas dari rokok seperti:

  • Suatu hari, si perokok tiba-tiba merasa “ah, saya tidak ingin merokok lagi”, dan sejak itu mereka berhenti merokok.
  • Seseorang yang memulai kebiasaan jogging pagi dan setelah sekian lama ia baru menyadari bahwa sudah lama sekali ia tidak merokok sebatang pun.

Setelah saya renungi dan amati lebih lanjut, ternyata ada sebuah jalan lain yang sebenarnya mampu membebaskan kita dari rokok. Namun, karena tidak pernah kita soroti dengan jeli, mereka yang berhasil melalui jalan itu kita anggap sebagai sebuah kebetulan belaka, atau kita anggap berhasil karena tekadnya kuat.

Jalan itu bernama “Tanpa sengaja, tiba-tiba terbebas dari rokok”.
Mengapa ini bisa terjadi?

Pengamatan dari Mereka yang Berlatih Self Healing

Pada awal mulai berlatih keselarasan lahir batin, segala pemicu yang membuat ingin merokok ternetralisir oleh latihan mereka sendiri seperti:

  • Rasa tegang yang tadinya hanya bisa dicairkan dengan merokok mulai berkurang karena sering berlatih relaksasi dan pernapasan.
  • Stres dan masalah yang biasanya membuat ingin merokok mulai bisa dilepaskan secara alami tanpa bantuan rokok.
  • Trauma/luka batin yang menjadi bagian dari adiksi dan biasanya harus dilarikan dengan merokok mulai bisa disembuhkan sendiri, sehingga tidak lagi ada alasan untuk pelarian dan lebih bisa menghadapi hidup dengan jernih.

Setelah sekian lama berlatih, mereka juga mulai mengalami detoksifikasi alami tubuh/ pikiran, sehingga segala sisa zat yang bersifat adiktif maupun berbagai memori dan kebiasaan seputar merokok mulai melemah dengan sendirinya. Tanpa berusaha berhenti.

Akhirnya, ketika sudah semakin terampil Self Healing, kita semakin peka akan kebutuhan tubuh dan mulai lebih bisa merasakan respon tubuh terhadap berbagai kegiatan serta zat yang kita masukkan ke dalamnya. Suatu saat, tanpa disengaja, secara naluriah kita mulai ingin makanan yang lebih sehat dan lidah mulai kehilangan selera terhadap zat yang kurang membahagiakan tubuh kita. Pada saat itulah si perokok seringkali tiba-tiba tidak bisa meneruskan kenikmatan merokok dan akhirnya terbebas sendiri, sekali lagi, tanpa sengaja. Tanpa usaha.

Latihan Memperkuat Perhatian Merokok

Seperti disebutkan sebelumnya, obat terampuh dari berbagai memori dan kebiasaan yang menjerat adalah PERHATIAN yang sadar dan jernih. Jadi, setelah melepaskan berbagai upaya dan ambisi untuk berhenti merokok, Anda bisa mencoba latihan-latihan berikut ini.

Catatan: latihan ini tidak dirancang untuk berhenti merokok, melainkan untuk memperkuat perhatian yang sadar dan jernih tentang kegiatan merokok. Jika dilakukan tanpa niat untuk berhenti merokok, latihan-latihan seputar merokok ini bisa bermanfaat untuk membantu kita mengenal diri, mengasah kesadaran dan perhatian tentang merokok, serta membantu kita lebih sehat lahir batin—tanpa harus berhenti merokok.

Latihan #1 – Menunda:

Latihan ini saya sajikan setelah terinspirasi Pak Purnawan EA, seorang hipnoterapis yang sangat arif. Beliau mengatakan, kalau kita sudah telanjur merekam nikmatnya merokok maka berusaha berhenti permanen dari merokok sangatlah sulit. Adakah cara yang lebih mudah ketimbang berusaha berhenti? Cobalah MENUNDA DENGAN SADAR DAN SENGAJA. Selama ini para perokok sudah berhasil melakukan latihan menunda, meskipun tidak secara sadar dan sengaja. Para perokok mampu menunda merokok ketika sedang sibuk, atau berada di zona non-merokok, saat tidur malam hari, saat berpuasa, dll.

Ketika dorongan ingin merokok muncul, Anda bisa memutuskan untuk menunda merokok selama 1 jam, 1 hari, 1 minggu, 10 tahun, bahkan seumur hidup. Ini akan lebih mudah dijalani karena menunda bukanlah suatu kemustahilan. Sementara berhenti permanen, yang mewakili hilang totalnya sumber kenikmatan yang telanjur terekam kuat, membuat kita semakin stres dan malah ingin merokok kalau sudah tidak tahan.

Ingat, tidak ada yang permanen dalam hidup ini. Latihan menunda membuka peluang bagi kita untuk memilih antara kapan mau merokok dan kapan tidak merokok. Setelah masa tunda berakhir, silakan pilih: apakah mau menunda lebih jauh, atau menikmati rokok seperti biasa? Latihan menunda juga tidak membuat kita terjebak dalam kerangka pikir “Berhasil/Gagal Berhenti Permanen”, kan?

Latihan #2 – Bernapas Tanpa Rokok:
Mungkin analogi berikut akan membantu: seandainya kita sedang gatal dan kemudian kita menggaruk gatal tersebut dengan satu tangan sementara satu tangan lagi sedang merokok, bisa saja kita menarik kesimpulan yang tidak tepat, yakni: merokok bermanfaat menghilangkan gatal. Tentu kesimpulan itu tidak benar. Namun, mereka yang perhatiannya tidak jernih belum tentu bisa membedakan apa yang sebenarnya menghilangkan gatal tersebut.

Dari contoh tersebut, cobalah tengok lagi semua kesimpulan kita bahwa merokok itu melegakan, nikmat, meringankan stres dan beban pikiran. Mungkinkah bahwa sebenarnya manfaat tersebut bukanlah bersumber dari produk rokok itu sendiri, melainkan dari kegiatan kita yang berhenti sejenak untuk rileks, dan menikmati keluar masuknya napas?

Cobalah sendiri: hentikan sejenak kegiatan Anda, sekadar berniat untuk rileks dari ketergesaan dan kesibukan, lalu mulai bernapas dengan sadar dan sengaja. Hirup napas dengan sangat lembut, rasakan ke dalam diri, lalu embuskan dengan perlahan dan lega. Setelah melakukan ini beberapa menit, tidakkah Anda merasa lebih nyaman? Inilah rahasia mengapa rokok itu bisa kita nikmati. Bukan karena rokoknya, melainkan karena kita bernapas secara sadar dan sengaja.

Ketika kita rutin melatih napas yang dilakukan secara sadar dan sengaja, pada saat itulah kita mulai membentuk pengalaman langsung bahwa napas merupakan kunci kenikmatan dan kelegaan. Pengalaman baru itu akan membentuk memori baru yang otomatis akan melonggarkan memori lama yang menganggap bahwa kenikmatan yang kita dapatkan berasal dari produk rokok.

Latihan #3 – Merokok dengan Perhatian 100%:
Latihan ini terinspirasi dari renungan Osho. Prinsipnya sederhana, gunakan kegiatan merokok sebagai latihan meditasi. Tahu bagaimana orang Jepang melakukan upacara minum teh? Mereka menghayati proses minum teh, seolah-olah terdiri dari 1000 tahap, dan benar-benar melakukan tahap demi tahapnya dengan perhatian 100%.

Anda juga bisa melakukan ‘upacara merokok’ dengan perhatian 100%. Mulai dari merasakan dorongan ingin merokok, sadari bahwa Anda pindah ke ruangan di mana Anda seolah akan ‘menyembah Dewa Rokok’, mengambil sebatang rokok, menyalakannya, mendekatkannya ke mulut Anda, menghirupnya dengan nikmat, merasakan asapnya di dalam tubuh Anda, lalu mengembuskannya dengan lega. Setiap bagian kecil dari kegiatan merokok perlu dihayati dan dirasakan dengan perhatian 100%. Artinya tidak boleh sambil ngobrol, melamun, kerja, nonton, atau melakukan kegiatan lain secara berbarengan. Hayati dengan perhatian penuh tanpa sebersit pun niat untuk berhenti merokok. Nikmati sepenuh hati.

Apakah Anda harus melakukan upacara itu di setiap batang rokok? Tidak. Cukup TIGA batang dari berapa pun batang rokok yang Anda konsumsi tiap hari. Nikmatilah tiga batang itu dengan perhatian dan penghayatan total. Selebihnya, silakan merokok seperti biasa.

Resep Bebas dari Rokok Tanpa Berusaha Berhenti

Dari semua perenungan di atas, berikut adalah resep intinya:

  • Jangan berusaha untuk berhenti, dan lepaskan keinginan untuk berhenti permanen.
  • Mulailah meningkatkan kualitas kesehatan fisik: asupan nutrisi yang baik, mulai berolahraga, dan memberikan kesempatan beristirahat yang cukup.
  • Melatih seni rileks, lega, dan selaras, melalui belajar keterampilan Self Healing. (silakan baca informasi lengkapnya disini)
  • Melatih 3 Latihan Memperkuat Perhatian Merokok yang telah dijelaskan di atas.

Lebih penting lagi, saya juga menganjurkan kita untuk tidak mendesak, mendorong, apalagi memaksa orang lain untuk berhenti merokok, karena anjuran tersebut bisa menyebabkan orang tersebut semakin merasa tidak diterima atau dicintai dan akhirnya menimbulkan stres yang menyebabkan dia semakin ingin merokok.

Kalau Anda tidak ingin menghirup udara yang bercampur asap rokok, menyingkirlah, atau buat kesepakatan dengan para perokok untuk sama-sama menjaga kebersihan udara yang ingin dinikmati para non-perokok. Itu lebih baik, bijak, dan adil, daripada menuntut orang lain untuk berhenti dari sebuah kebiasaan yang jeratnya kadang begitu erat.

Selamat menghirup udara segar!

Simoncelli Akhirnya Meninggal Dunia

SEPANG, KOMPAS.com – Pebalap MotoGP Gresini Honda asal Italia, Marco Simoncelli akhirnya meninggal setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). Demikian pengumuman resmi seperti dikutip AFP. “Ini resmi. Dia sudah meninggal. Dia menyerah,” ujar seorang pejabat dari Dorna yang merupakan perusahaan pemegang hak siar MotoGP.

Kecelakan yang melibatkan Marco Simoncelli, Colin Edwards, dan Valentino Rossi, juga membuat GP Malaysia musim 2011 secara resmi dibatalkan.

Pada awal lomba, empat pebalap Honda langsung berada di depan setelah lampu merah padam. Stoner, yang start dari urutan kedua, berhasil mendahului Pedrosa, selaku pemegang pole position, disusul Andrea Dovizioso, dan Simoncelli. Hanya satu lap saja, Stoner, yang akhir pekan lalu sudah memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2011, sudah unggul lebih dari 1 detik atas Pedrosa.

Namun di posisi keempat, terjadi pertarungan seru antara Simoncelli dengan pebalap Rizla Suzuki, Alvaro Bautista. Mereka saling mendahului dalam beberapa kesempatan, sebelum kecelakaan horor menimpa Simoncelli, yang terlibat dalam benturan antara dirinya dengan pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.

Saat memasuki lap kedua di Tikungan 11, Simoncelli jatuh dan melibatkan pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards,dan pebalap Ducati, Valentino Rossi.

Kecelakaan horor itu menyebabkan Simoncelli terkapar di trek dengan helm terlepat dan dia sama sekali tidak bergerak, sedangkan Edwards terseret keluar trek dan mengalami dislokasi bahu. Sementara itu Rossi selamat, karena mampu menguasai motor sehingga hanya melebar ke luar trek dan Ducati GP11.1 tunggangannya hanya mengalami kerusakan ringan.

Usai kecelakaan tersebut, marshal langsung mengibarkan bendera merah tanda balapan dihentikan. Tetapi, rupanya keadaan tak memungkinkan untuk melakukan balapan pada hari Minggu ini, karena tim medis konsentrasi memperhatikan kondisi Simoncelli.

AKU MALU MENGGUNAKAN SOFTWARE BAJAKAN

“Bajakan” , seringkali kita mendengar kata ini dalam kehidupan sehari-hari . Sebuah kata yang tidak lagi terdengar asing di bidang Teknologi dan Informatika . Memang benar , melalui segala sesuatu yang berstatus bajakan kita dapat memperoleh untung lebih dibanding membeli barang orisinil yang harganya dapat mencapai dua sampai empat kali lipatnya . Pada beberapa negara berkembang , hal semacam ini sudah kerap kali terjadi , sebut saja Indonesia , suatu negara yang menempati posisi ke tiga sebagai negara dengan tingkat produk bajakan tertinggi di dunia , terutama pada pembajakan software , Indonesia merupakan lahan subur dalam bisnis software bajakan. Di zaman modern seperti ini melakukan proses pembajakan tentu tidaklah terlalu sulit , hanya cukup bermodalkan satu unit PC dilengkapi CD/DVD Writer dan software untuk membajak pasti semua orang dapat melakukannya dengan dengan mudah tanpa kesulitan sama sekali dan hampir semua masyarakat umum di Indonesia kini memilki memilki perangkat komputer beserta writernya . Para pembajak seolah belum sadar bahwa perbuatan yang mereka lakukan adalah melanggar hukum dan tetap menjalankan bisnis ilegalnya . Melihat hukum di Indonesia yang yang cenderung seperti panggung sandiwara , tidak heran jka membuat semangat para pembajak menjadi semakin menggebu-gebu . Yang lebih ironis lagi di tengah gencar-gencarnya pemerintah mengkampanyekan software anti bajakan , justru rental-rental baik pemesanan ataupun penjualan CD bajakan masih banyak berdiri bebas di atas Bumi Pertiwi ini . Tidak hanya itu pada mall-mall besar ternama juga tidak sedikit pula kita jumpai hal demikian . Puncaknya , tidak sedikit juga sekolah –sekolah negeri di Indonesia yang menggunakan software bajakan dalam kegiatan pembelajarannya . Mau bagaimana lagi , harga software bajakan memang jauh di bawah harga software asli , ditambah lagi keadaan perekonomian di Indonesia yang sepertinya semakin lama semakin jauh meninggalkan kata ‘ kemakmuran ‘ , di mana harga kebutuhan barang-barang semakin melangit , sementara itu upah bagi kaum buruh di Indonesia yang masih statis berjalan di tempat , serta hukum di Indonesia yang tidak begitu menimbulkan efek jera bagi pelaku kejahatan , hal ini tentunya akan semakin memacu keinginan masyarakat untuk beralih dari software orisinil ke software bajakan . Kata bajakan seolah sudah mendarah daging dalam masyarakat Indonesia dan tidak dapat dihapus dari kehidupannya sehari-hari . Sudah jelas hukum di Indonesia tidaklah begitu tegas dan sudah sangat jelas pula bahwa hal semacam ini bertentangan dan menyimpang jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang berkedudukan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia . Sudah saatnya pemerintah tidak memandang sebelah mata dalam menyikapi kasus Pelanggaran Hak Cipta dan kita juga harus ikut serta ambil bagian dalam usaha pemberantasan kasus ini , sebab jika tradisi pembajakan dilakukan terus menerus akan menjadi seperti apakah bangsa kita ini di masa depan ? Bukankah bangsa kita adalah bangsa yang bermartabat , mungkin pembajakan mendapat pengecualian dalam hal ini . Apakah lima sampai sepuluh tahun ke depan Bangsa Indonesia yang sudah terlepas dari jeratan penjajahan akan kembali dijajah oleh software bajakan ? Mungkin saja jika pemerintah tetap hanya duduk berpangku tangan menyaksikan perampasan hasil karya orang lain dan tetap mempertahankan hukumnya yang tidak jelas sampai akhir hayat . Tradisi pembajakan seolah sudah menjadi salah satu anggota baru di dalam kebudayaan Indonesia . Sungguh memalukan jika tradisi seperti ini harus benar-benar terjadi pada Tanah Airku tercinta , haruskah para generasi muda dididik dengan menggunakan software bajakan ? Inilah potret budaya Negeri Indonesia . Kami sebagai pelajar / mahaswiswa tentu sangat malu , jangankan untuk menggunakannya untuk menyebutkan kata bajakan saja lidah kami serasa terbakar . Sudah saatnya kita bersatu memerangi segala sesuatu yang berbau bajakan . Jika seluruh penduduk dan pemerintah saling bekerjasama , pasti dalam jangka waktu yand relatif singkat nama Indonesia akan segera hilang dari daftar negara pembajak tertinggi di dunia . Marilah kita mulai dengan segala sesuatu yang legal , tengoklah IGOS ( Indonesia Go Source Open ) melaui programnya FOSS ( Free Open Source Software ) kita dapat memakai software yang legal tanpa dipungut biaya sepeserpun . Selain gratis melalui FOSS kita dapat mengembangkan kreatifitas diri kita , menuju kemandirian serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan gotong royong di dalamnya . OS Windows yang dianggap menjadi kendala bagi para kaum pelajar karena harganya yang begitu mahal kini tidaklah menjadi masalah , bukankah ada FOSS yang mengadopsi OS Linux yang tidak kalah canggih dengan system operasi yang lainnya didukung dengan cara pengoperasiannya yang dirasa tidaklah begitu sulit. Memang benar adanya , di dalam OS Linux yang ditawarkan oleh FOSS memiliki beberapa kelemahan , namun kelemahan tersebut tidaklah terlalu signifikan dan dapat diatasi dengan mudah . Sangat tepat sekali kehadiran FOSS di Indonesia saat ini yang sebagian besar penduduknya adalah masyarakat menengah ke bawah , selain membantu untuk kalangan menengah ke bawah juga dapat mencerdaskan bangsa melalui sotware yang legal . Melalui FOSS kita dapat mencegah laju bangsa Indonesia ke arah kebodohan karena pembajakan . Sudah saatnya kita beralih mengadopsi fitur-fitur yang disediakan oleh FOSS dan mulai menghargai serta peduli terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual seseorang . Jika ada software yang gratis mengapa harus tetap mempertahankan software yang bajakan ? Namun untuk mewujudkannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan semuanya itu tergantung dari kesadaran diri kita masing-masing , ditambah lagi sifat orang Indonesia yang sebagian besar keras kepala . Nmaun tidak menutup kemungkinan juga jika software bajakan akan berjaya di atas tahta kedaulatan Republik Indonesia di masa depan . Mungkinkah hal tersebut akan terjadi ? Kita hanya bias menunggu , biarlah waktu yang akan menjawab .

RAKYAT MISKIN

Definisi mengenai kemiskinan yang dibentuk dan dikeluarkan oleh pemerintah selama ini dihegemoni oleh kepentingan politik dan kapitalisme global yang semakin memperluas dan memperdalam kemiskinan struktural. Selama ini, kemiskinan hanya dipandang sekadar ketidakmampuan pribadi dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Pendefinisian semacam itu tidak memperlihatkan sumber masalah yang mendasar, yakni ketidakmerataan distribusi di segala bidang dan cacat struktur kekuasaan ekonomi-politik yang diciptakan penguasa dan pemodal.

Paradigma yang memojokkan rakyat miskin sebagai entitas yang malas atau miskin karena takdir semakin memarjinalisasi rakyat miskin. Stigma ini semakin kuat dibentuk oleh negara agar agenda penuntasan kemiskinan tidak terlaksana dengan tuntas karena bagaimana pun juga tingkat kesejahteraan rakyat yang minim begitu menguntungkan bagi agenda neoliberalisme. Semisal, jumlah angkatan kerja yang tinggi dan minimnya lapangan pekerjaan menarik banyak orang menjadi buruh dengan upah rendah sangat menguntungkan perusahaan multinasional. Atau angka kemiskinan yang tinggi menjadikan alasan lembaga donor internasional gencar dan giat memberikan bantuan finansialnya beserta syarat-syarat mengedepankan agenda-agenda neoliberalisme.

Pengalihan nilai lebih (transfer of surplus file) yang berlebihan menyebabkan meluas dan mendalamnya kemiskinan struktural yang menyebabkan rendahnya upah nyata buruh, menurunnya nilai tukar hasil usaha tani, semakin membengkaknya jumlah petani yang tidak bertanah, rendahnya daya beli, dan semakin tingginya tingkat pengangguran. Internasionalisasi modal dan globalisasi kapital perdagangan dan produksi serta semakin besarnya hutang luar negeri diperkirakan akan memperlemah kelembagaan dan akhirnya memperparah kemiskinan yang diderita oleh rakyat.

Melihat kondisi manipulatif dan eksploitatif di atas, rakyat miskin harus mendefinisikan sendiri kemiskinannya dan mendeskripsi persoalan-persoalan pemiskinan yang dilakukan oleh negara beserta para pemodal. Oleh kerena itu, lebih akomodatif jika kemiskinan didefinisi dengan batasan tidak terpenuhinya kebutuhan akan subsistensi, afeksi, keamanan, identitas, proteksi, daya cipta, kebebasan berpartisipasi, dan kebutuhan akan waktu luang. Definisi ini menyiratkan akses yang sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya dan memperlihatkan ketimpangan stuktur kekuasaan yang dihegemoni oleh penguasa dan pemodal.

B. Sebab-sebab Kemiskinan

Berkaitan dengan struktur kekuasaan, kemiskinan dipandang dalam tiga aspek persoalan:

1. Partisipasi

Rakyat miskin tidak mendapatkan akses ke pembuat kebijakan, sedangkan kelembagaan yang ada tidak pernah menjaring atau menyalurkan aspirasi yang muncul dari bawah. Kebutuhan rakyat miskin sudah didefinisikan dari atas atau kelembagaan yang ada, termasuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kapitalis, sehingga kemiskinan tidak terselesaikan.

2. Regulasi

Kebijakan pemerintah lebih mengutamakan kepentingan ekonomi makro dan agenda-agenda neoliberalisme. Sehingga, kebijakan-kebijakan ekonomi memacu investasi modal pada sektor-sektor industri yang tidak berbasis pada potensi rakyat banyak, menutup kesempatan masyarakat untuk mengembangkan potensinya dan menjadi akar proses pemiskinan. Sumber-sumber daya yang seharusnya dikuasai negara untuk kesejahteraan rakyat menjadi dikuasai oleh pemodal yang tidak menyentuh persoalan kemiskinan rakyat.

3. Good Govenance

Tidak adanya transparansi dan akuntabilitas pada pembuatan keputusan dan pelaksanaan kebijakan mengakibatkan kebijakan hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu. Segala bentuk regulasi diputuskan oleh lembaga-lembaga pembuat kebijakan tanpa mangikutsertakan para pelaku yang terlibat dan tidak memahami adaptasi rakyat miskin, sehingga kebijakan yang muncul tidak mendukung rakyat miskin, bahkan cenderung diskriminatif dan represif kepada rakyat miskin.

Penyebab-penyebab kemiskinan di atas tepat dikatakan sebagai proses pemiskinan massal karena tidak segera ditanggulangi oleh pemegang kekuasaan hingga berlanjut ke generasi berikutnya, bahkan terlihat pola-pola penciptaan kelas-kelas berdasarkan politik dan ekon:

1. Rendahnya daya beli.

Penghasilan yang rendah dengan harga kebutuhan yang tinggi membuat rakyat miskin tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Rendahnya daya beli karena upah yang minim merupakan dampak dari pertumbuhan ekonomi makro yang menghamba pemodal dan tidak menyentuh persoalan rakyat atau tidak mengakomodir maksimal pertumbuhan ekonomi mikro dan informal sebagai pijakan ekonomi rakyat miskin. Rendahnya daya beli kebutuhan pokok membuat kondisi rakyat miskin di ambang kelayakan kualitas kesehatan, semisal gizi buruk atau kelaparan, bahkan meninggal dunia karena tidak dapat membeli makanan.

2. Rendahnya kualitas kesehatan.

Akses kesehatan gratis sebagai upaya dari jaminan sosial yang wajib diselenggarakan pemerintah bagi rakyat miskin tidak dapat terealisasi dengan baik. Banyak dari rakyat miskin yang tidak bisa berobat atau mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai karena mahalnya biaya pelayanan kesehatan. Keeshatan buruk yang dialami rakyat miskin karena beberapa hal, yakni tingkat ekonomi rendah, lingkungan fisik yang kotor, dan kualitas makanan yang rendah.

3. Rendahnya tingkat pendidikan.

Pada umumnya masyarakat miskin memiliki tingkat pendidikan yang sangat rendah termasuk belum selesainya pendidikan dasar karena penghasilan yang rendah, namun biaya sekolah yang mahal. Tidak terjangkaunya fasilitas pendidikan dapat memengaruhi pola pikir mereka dalam menghadapi persoalan serta pemecahannya, juga kesempatan dan peluang untuk memperoleh kehidupan yang layak sangat kecil ditambah lagi dengan pemerintah abai terhadap kondisi mereka.

4. Rendahnya keterampilan yang dikuasai.

Tidak adanya keterampilan lainnya yang dikuasai semakin memperburuk kondisi mereka untuk dapat melakukan perubahan dari kondisi kehidupan yang mereka alami sekarang.

5. Tidak memiliki penghasilan tetap.

Rendahnya pendidikan serta keterampilan yang tidak ada menyebabkan mereka sulit untuk memperoleh pekerjaan yang bersifat tetap, sehingga otomatis mereka tidak memiliki penghasilan yang tetap pula untuk dapat menjamin kehidupan sehari-harinya, dengan kemampuan yang terbatas tersebut mereka hanya dapat mengandalkan kemampuan fisik untuk berkerja, semisal sebagai kuli bangunan atau sebagai buruh harian.

6. Tidak memiliki modal untuk usaha. Lanjutkan membaca ‘RAKYAT MISKIN’

7 MANFAAT BLOG BAGI PENULIS

Belakangan ini, saya lumayan gencar mendorong sahabat-sahabat penulis maupun siapa saja yang sedang belajar mengembangkan kemampuan menulis untuk membuat weblog atau blog. Saking bersemangatnya, sampai ada rekan yang berseloroh, “Wah, bikin blog-nya aja belum genap sebulan. Tapi, cara ngomporinnya udah semangat 45!” Diledek begini saya langsung ngeles (berkilah), “Lho, nge-blog-nya di Ezonwriting.wordpress.com boleh baru. Tapi, nulis di media media online kan udah dari dulu?” Dan, rekan ini cuma bilang, “Ya, whatever-lah…!”

Kali ini, saya ingin menekankan kembali betapa media blog ini punya banyak manfaat bagi penulis, atau siapa saja yang sedang belajar menulis. Bagi saya, blog sebenarnya punya karakteristik yang hampir sama dengan website biasa seperti Pembelajar.com atau beragam website lainnya. Bedanya hanya sedikit, yaitu pada kemudahan pembuatannya, pengelolaannya, template yang tersedia, serta sifat gratisan namun dengan menu-menu pendukung yang berlimpah.

Saya tidak akan bahas hal teknis soal beda website biasa dengan blog di sini karena memang bukan kompetensi saya. Yang ingin saya garis bawahi adalah bahwa siapa pun sekarang bisa memiliki blog dengan tampilan profesional (layaknya website biasa yang cantik) secara gratis dan mudah. Nah, blog ini ibarat rumah kita di dunia maya yang bisa didandani dan dimodifikasi sedemikian rupa, serta dimanfaatkan sesuai kebutuhan kita. Dalam konteks tulisan ini, kita akan ulas manfaat blog dari segi kepenulisan.

Baik, dari pengamatan saya, ada sejumlah manfaat blog bagi penulis atau siapa pun yang sedang mengembangkan kemampuan menulisnya. Berikut di antaranya.

Pertama, blog menjadi sarana publikasi tulisan yang termudah sekaligus strategis. Kita sudah pada tahu, salah satu masalah utama yang dialami kebanyakan penulis—terlebih lagi penulis pemula—adalah soal wadah publikasi. Media massa umum seperti koran, tabloid, majalah, jurnal, sering kali terbatas ruangnya dan mematok standar kualitas tulisan tertentu. Setiap hari, ribuan tulisan masuk ke meja redaksi berbagai media massa, tapi hanya sedikit saja yang bisa dimuat.

Nah, selain sejumlah website yang menerima kontribusi tulisan dari luar, blog bisa jadi solusi bagi tulisan-tulisan yang tidak tertampung itu. Manakala tulisan ditampilkan di blog, aslinya tulisan itu sudah punya “nyawa” dan mendatangkan pengaruh. Hanya tulisan yang dipublikasikan saja yang punya nyawa dan pengaruh kepada pembacanya. Blog bisa menjadi alat untuk menghidupkan tulisan kita.

Lalu, apa strategisnya memublikasikan tulisan di blog? Nilai strategisnya sedikit berbeda dengan media offline macam surat kabar. Tulisan yang dimuat di surat kabar belum tentu bisa diakses melalui internet, kalau surat kabar tersebut tidak online. Tulisan di blog jelas online, dan pada tingkatan tertentu, tulisan tersebut mudah diakses melalui search engine. Jejak di search engine inilah yang punya nilai startegis.

Kedua, tulisan di blog mudah sekali dikomentari dan feedback ini banyak manfaatnya. Asal menu komentar tidak ditutup, maka siapa pun yang membaca tulisan kita bisa berkomentar apa saja di sana. Memang, untuk blog yang aktif serta sering dikunjungi, komentar mudah sekali didapat dan jumlahnya bisa banyak sekali. Sementara, blog yang kurang aktif, jarang ditaut (di-link), dan jarang dikunjungi biasanya juga tidak banyak komentarnya.

Banyak orang belum sepenuhnya aware dengan peran komentar atau feedback tulisan ini. Bagi penulis, komentar atas tulisan sungguh merupakan alat uji bagi tulisan itu sendiri. Positif atau negatif komentarnya, itu semua bisa menjadi bahan perbaikan tulisan atau bagian dari proses pembelajaran penulisnya. Bahkan, banyak sekali ide-ide baru yang bisa dielaborasi dan dieksplorasi dari lalu lintas komentar tersebut.

Ketiga, blog bisa menjadi alat penumbuh kebiasaan dan keteraturan menulis. Bagaimanapun, setelah punya blog biasanya kita akan terdorong untuk terus mengisinya dengan berbagai bentuk tulisan. Terlebih bila tulisan-tulisan kita mendapatkan sambutan atau aneka komentar dari para pengunjung. Ini akan memotivasi kita untuk rajin mem-posting tulisan. Bagi mereka yang sedang belajar menulis, komentar atau tanggapan blogger (penulis blog) lain ini akan sangat besar artinya.

Khusus untuk para blogger yang sudah memiliki jaringan luas serta setiap tulisannnya dinantikan, pastilah ada semacam dorongan untuk terus mengisi blog-nya. Tulisan-tulisan terbaru para blogger yang sudah cukup bergaung namanya atau terkenal biasanya juga selalu dinantikan. Bila mereka mulai mengendor atau jarang meng-update blog, pasti ada keluhan dari para pengunjung setia. Jika ini keterusan, pengunjung bisa menurun dan akan kurang menguntungkan si blogger.

Keempat, menulis di blog secara rutin juga berdampak pada kemampuan kita dalam menuangkan gagasan. Makin sering menulis di blog, rasanya akan semakin mudah pula mengeluarkan ide-ide dalam bentuk tulisan. Ini sama persis dengan kegiatan menulis diari sehari-hari. Semakin sering kita mengisi diari, semakin mudah dan lancar pula kita menulis.

Kelima, blog bisa menjadi ajang ekspresi yang bebas hambatan sama sekali. Ini memungkinkan tulisan-tulisan yang dalam kacamata umum mungkin dianggap kurang pantas, terlalu absurd, atau melanggar aturan-aturan tertentu, di blog malah mendapatkan saluran seluas-luasnya. Blog bisa menjadi saluran gagasan-gagasan alternatif, bahkan yang paling ekstrim sekalipun. Ini yang tidak mungkin diwadahi oleh media konvensional.

Sifat blog yang bisa diisi oleh siapa pun, dengan jenis tulisan apa pun, serta dengan segala tingkatan kemampuan menulis, membuatnya menjadi ajang ekspresi intelektual yang sangat konstruktif. Sumirnya batas-batas tersebut (karena penulis sendirilah yang menetapkan batasannya) bisa merangsang blogger menuliskan apa saja serta menambahkan keberanian dalam berekspresi. Nah, sisi keberanian berekspresi inilah yang bisa mendongkrak kemampuan menulis seseorang.

Keenam, blog adalah tempat kita untuk menabung tulisan. Satu demi satu kita isi blog dengan beragam tulisan, maka lama kelamaan blog kita akan penuh juga. Bagus sekali bila mayoritas tulisan yang kita tampilkan di blog adalah karya sendiri. Terlebih bila blog memang kita jadikan sebagai sarana untuk berlatih menulis dan menampung tulisan-tulisan karya sendiri.

Pada saatnya nanti, tulisan-tulisan di blog bisa kita oleh menjadi karya lainnya, buku misalnya. Kalau tulisan sudah terkumpul dan temanya memiliki benang merah tertentu, serta dari sisi kualitas memang memenuhi syarat untuk dibukukan, mengapa tidak dibukukan? Potensi inilah yang tampaknya belum banyak dilirik oleh para blogger. Saya termasuk yang sedang mendorong-dorong para blogger supaya ngeh dengan potensi blog untuk dibukukan.

Ketujuh, blog bisa berfungsi sebagai media personal branding. Blog bisa menjadi ajang unjuk ide, pikiran, karya, tulisan, serta pencitraan. Lima tahun yang lalu mungkin Anda tidak mengenal siapa itu Enda Nasution, Priyadi, Fatih Syuhud, Jennie S. Bev, dan para blogger kenamaan saat ini. Kalaupun sudah mengenalnya, mungkin hanya sayup-sayup belaka. Tapi, berkat kiprah mereka di dunia maya melalui blog, mereka kini dikenal menjadi orang-orang beken di dunia blog Tanah Air. Itu artinya, mereka berhasil membangun merek diri melalui blog. Tinggal pemanfaatan ekuitas mereknya saja akan seperti apa nantinya.

Blog bisa membuat seorang penulis yang “bukan siapa-siapa” menjadi penulis yang bisa “dikenal oleh siapa saja”. Interkoneksi antara blog dengan mesin pencari dan kebutuhan akan data oleh pengguna internet, ternyata telah menciptakan situasi kesalingterhubungan alias saling kenal. Terpaut dengan segala aktivitas maya lainnya, maka situasi itulah yang akhirnya bisa memupuk brand seseorang.manfaat1.jpg

Nah, berangkat dari tujuh keuntungan atau manfaat tersebut, saya kembali mengajak Anda para penulis maupun siapa saja yang sedang belajar menulis, ayo buat blog penulisan. Wadah publikasi tulisan sudah bukan barang langka dan sakral lagi. Semua orang bisa nge-blog dan menjadi “sesuatu” yang berarti karena aktivitas tersebut. Ok, sampai ketemu di dunia blog dan temukan semakin banyak manfaat di sana.[ez]

* Edy Zaqeus adalah penulis buku-buku best-seller, konsultan penulisan & penerbitan, editor Pembelajar.com, dan trainer di Sekolah Penulis Pembelajar (SPP). Ia juga mendirikan Bornrich Publishing dan Fivestar Publishing yang berhasil menerbitkan sejumlah buku best-seller. Nantikan workshops Edy Zaqeus tentang “Membuat Blog Menjadi Buku”, “Cara Gampang Menerbitkan Buku Sendiri”, dan “Cara Gampang Menulis Buku Best-Seller” pada November-Desember 2007 ini (Info selengkapnya, hubungi SPP di 021-7828044). Kunjungi blog Edy di: http://ezonwriting.wordpress.com atau email: edzaqeus@gmail.com.

[Pembelajar.Com::]

PEMIMPIN PEMBERONTAK TIMOR LESTE TEWAS

Senin, 11 Pebruari 2008 | 11:26 WIB
timor-leste.jpgPemimpin pemberontak Timor Leste Alfredo Reinado Alves tewas tertembak oleh tentara Timor Leste, di kediaman Presiden Jose Ramos Horta, Metiaut, Dili, sekitar pukul 6.30 pagi waktu setempat.

Dalam insiden baku tembak itu, Presiden Horta juga tertembak di bagian perutnya. Dia dilarikan ke rumah sakit tentara Internasional, Dili. Sedangkan satu pengawal pribadi Ramos Horta tewas dan dua serdadu lainnya terluka.

Seorang tentara Timor Leste mengatakan pristiwa itu terjadi secara tiba-tiba. Dua mobil pajero yang dikemudikan kelompok pemberontak pimpinan Alfredo memaksa masuk kediaman Horta lalu memborbardir tembakan secara membabi buta.

Horta yang saat kejadian baru saja berolahraga tertembak bersama dua pengawalnya. Kata sumber terpercaya itu, Alfredo dilaporkan tewas.

Sekteraris Negara urusan Pertahanan, Julio Tomas
Pinto juga membenarkan Alfredo tewas. Jenazah Alfredo disemayamkan di Rumah Sakit Nasional Dili.

Secara terpisah, Perdana Menteri Xanana Gusmao menyerukan warga tidak panik atas insiden yang menimpa Presiden Horta. “Warga supaya tenang dan tidak mengungsi karena situasi bisa dikendalikan,” ujarnya.

Xanana belum menyebutkan siapa pelaku penembakan itu. “Sekelompok orang yang menyerang kediaman Horta ingin menjatuhkan pemerintahan ini,” kata mantan Presiden itu.

Berdasarkan pantaun Tempo di Dili, penjagaan di kediaman Horta diperketat oleh tentara Internasional, tentara Timor Leste, polisi PBB dan polisi Timor Leste.

Tampak tetangga Horta ketakutan dan panik. Mereka mengungsi ke rumah saudaranya di kota Dili.

JOSE SARITO AMARAL (DILI)

 

Kasad: Senjata TNI AD Tidak Tergantung Luar Negeri

Magelang (ANTARA News) – Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Susanto mengatakan persenjataan bagi prajurit TNI AD kini tidak tergantung pada luar negeri karena sudah dapat diproduksi di dalam negeri.

“AD tidak tergantung pada alutsista (alat utama sistem persenjataan,red) buatan luar negeri,” katanya usai membuka Lomba Peleton Tangkas tahun 2007 di Lapangan Tembak Akademi Militer, Plempungan, Salaman, Kabupaten Magelang, di Magelang, Jumat.

Ia menjelaskan, semua senjata untuk prajurit batalion infanteri sudah bisa diproduksi di dalam negeri oleh PT. Pindad, Bandung.

Bahkan, katanya, kendaraan lapis baja di tingkat tertentu juga sudah bisa dibuat di Pindad.images.jpg

“Meriam 105 itu sudah bisa dibuat di Pindad,” katanya.

Secara umum, katanya, kondisi alutsista yang digunakan TNI AD hingga saat ini masih bisa mendukung pelaksanaan tugas pokok jajaran itu.

Ia menjelaskan, sumber daya manusia menjadi fokus pembangunan kekuatan TNI AD pada masa mendatang.

“AD adalah organisasi, yang istilahnya manusia diawaki, titik beratnya pada manusia, maka pembangunan TNI AD dititikberatkan pada sumber daya manusia,” katanya.

Pembangunan angkatan perang, katanya, yang pertama bukan alutsista, tetapi kemampuan sumber daya manusia, dukungan rakyat dan pemerintah, serta doktrin.

“Yang pertama bukan alutsistanya, tapi manusianya, dukungan rakyat dan pemerintahnya, doktrinnya, baru senjatanya, jadi kita tidak kecil hati,” kata Djoko Santoso.(*)

GAYA HIDUP SEHAT

Tertawa agar sehat !

Sejak zaman Yunani kuno tertawa telah dipercaya sebagai bagian yang penting dalam proses healing atau pengobatan. Tertawa merupakan salah satu cara yang paling baik untuk memperbaiki kondisi fisik dan mental. Berbagai studi menunjukkan bahwa tertawa dapat membantu meningkatkan lebih baik peredaran darah, merangsang kerja pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi,dan meningkatkan kekebalan tubuh
Tertawa dapat merangsang otak mengeluarkann endorphin ,yaitu antibodi tubuh yang dapat menghilangkan rasa sakit dan komponen lainnya untuk mengurangi rasa nyeri.Tingkat kortisol , yaitu hormone stress yang dapat melemahkan kekebalan tubuh juga menurun , Tertawa juga membantu membuat otot-otot menjadi rileks. dan melegakan saluran pernafasan.serta membantu memperbaiki emosi.. Bahkan ada seorang dokter menderita sakit , tak hanya obat yang harus diminum,tetapi juga kelucuan. Bahkan menurut penelitian yang dilakukan University of Martland Medical Center di Baltimore,tertawa dapat membantu mencegah terjadinya serangan jantung. Dr.Michael Miller yang memimpin tim tersebut mengatakan, dengan aktivitas fisik, tidak merokok dan mengurangi lemak daoat mengurangi resiko terkena penyakit hantung. Dengan tertawapun dapat mengurangi resiko kena penyakit jantung. Untuk itu harus dijadikan aktivtas sehar-hari di samping aktivitas lainnnya untuk mencegah penyakit jantung.
Sebagian besar orang selalu tertarik pada hal-hal yang mengandung humor. Untuk mengembang kan sense of humor Anda perlu menjalin hubungan dengan orang=orang yang merasa bahagia. Anda harus sering menikmati hal-hal yang lucu,yang dapat mengakibatkan tertawa. Tersenyum saja tak cukup,tetapi tertawalah keras-keras. Jika ada yang menegur tak usah dihiraukan. Humor tak sekedar menjual ide,tetapi juga membangun relasi atau hubungan yang lebih baik.. Dengan humor berarti membangun hal-hal yang positif. Norman Cousins,pengarang Anatomy of an Illness yang menderita penyakit degeeneratif dan dinyatakan umurnya tidak lama,dapat bertahan lagi hingga 10 tahun kemudian karena kebiasannnya suka tertawa. Ia suka menonton film-film komidi dan meminta keluarganya menceritakan cerita-cerita lucu keapadanya.
Bagaimana caranya agar Anda bisa tertawa ? Goldblum Carlton memberi saran agar Anda mencari tokoh di televisi,yang dapat membuat tertawa. Simak saja acara TV yang bisa membuat tertawa seperti Aneka Srimulat, Extravaganza di Trans TV atau pelawak lain seperti Bagito, Patrio Grup dan lain-lain.Apalagi ditambah dengan berbagai kontes lawak di berbagai stasiun TV. Jika Anda ingin melepaskan dari Stres jadikan acara tersebut menjadi menu sehari-ihari. Tak sempat nonton TV, sewa saja video-video humor. Di mobilpun Anda juga dapat mendengarkan kaset yang berisi cerita humor. Jadi di saat terjebak kemacetan t nikmati cerita lucu yang membuat Anda tertawa dan strespun jadi berkurang. Jika Anda tidak ingin kehilangan kesempatan untuk tertawa,buatlah perpustakaan humor,yang isinya bacaan lucu,kaset audio atau video. Anda tak harus sendirian pada saat melihat video atau TV.Ajak teman yang lain sehingga Anda bisa tertawa bersama yang lain. Masih banyak cara lain yang bisa ditempuh seperti : bermain bersama anak-anak atau binatang yang lucu,datang ke kebun binatang dan saksikan tingkah laku binatang yang lucu terutama kera yang bisa membuat tertawa..Jadi jelaslah, bahwa tertawa itu menyehatkan.

TIPS BELAJAR BAIK

Anda seorang pelajar yang bingung bagaimana cara belajar yang baik? Ada beberapa tip yang akan saya berikan:

1. Jangan melihat susah atau banyaknya pelajaran.

2. Pelajari bagian yang anda lebih mengerti.

3. Jika ada yang tidak mengerti tanya pada yang mengerti.

4. jangan langsung menyerah tapi terus berusaha.

Demikian tips belajar dari saya, semoga berhasil.images.jpg

Sepakbola Indonesia

Perkembangan sepakbola di Indonesia kian mengenaskan bayangkan dalam beberapa pertandingan 8 besar liga djarum terjadi kerusuhan yang sangat besar terjadi. Hal ini terjadi karena ketidak tegasan wasit dan suporter yang anarkis dan brutal, salah satunya di kediri. Kerusuhan yang mengakibatkan stadion rusabola.jpgk berat dan kerugian mencapai puluhan miliar. kapan sepakbola Indonesia dapat maju jika ketegasan dan kedisiplinan tidak dilaksanakan semua insan sepakbola Indonesia.